Senin, 24 November 2008

Idul adha

RITUAL QURBAN


Ayat dalam Al Qur'an tentang ritual kurban antara lain : surat Al Kautsar ayat 2: Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkurbanlah (anhar). Sementara hadits yang berkaitan dengan kurban antara lain: “Siapa yang mendapati dirinya dalam keadaan lapang, lalu ia tidak berqurban, maka janganlah ia mendekati tempat shalat Ied kami.” (HR. Ahmad dan ibn Majah).


Hadits Zaid ibn Arqam, ia berkata atau mereka berkata: “Wahai Rasulullah SAW, apakah qurban itu?” Rasulullah menjawab: “Qurban adalah sunnahnya bapak kalian, Nabi Ibrahim.” Mereka menjawab: “Apa keutamaan yang kami akan peroleh dengan qurban itu?” Rasulullah menjawab: “Setiap satu helai rambutnya adalah satu kebaikan.” Mereka menjawab: “Kalau bulu-bulunya?” Rasulullah menjawab: “Setiap satu helai bulunya juga satu kebaikan.” HR. Ahmad dan ibn Majah


Jika masuk tanggal 10 Dzul Hijjah dan ada salah seorang diantara kalian yang ingin berqurban, maka hendaklah ia tidak cukur atau memotong kukunya.” HR. Muslim


“Kami berqurban bersama Nabi SAW di Hudaibiyah, satu unta untuk tujuh orang, satu sapi untuk tujuh orang. “ HR. Muslim, Abu Daud, Tirmidzi.


HUKUM QURBAN


Mayoritas ulama dari kalangan sahabat, tabi’in, tabiut tabi’in, dan fuqaha (ahli fiqh) menyatakan bahwa hukum qurban adalah sunnah muakkadah (utama), dan tidak ada seorangpun yang menyatakan wajib, kecuali Abu Hanifah (tabi’in). Ibnu Hazm menyatakan: “Tidak ada seorang sahabat Nabi pun yang menyatakan bahwa qurban itu wajib.


SYARAT-SYARAT QURBAN


Syarat dan ketentuan pembagian daging kurban adalah sebagai berikut :


· Orang yang berkurban harus mampu menyediakan hewan sembelihan dengan cara halal tanpa berutang.


· Kurban harus binatang ternak, seperti unta, sapi, kambing, atau biri-biri.


· Binatang yang akan disembelih tidak memiliki cacat, tidak buta, tidak pincang, tidak sakit, dan kuping serta ekor harus utuh.


· Hewan kurban telah cukup umur, yaitu unta berumur 5 tahun atau lebih, sapi atau kerbau telah berumur 2 tahun, dan domba atau kambing berumur lebih dari 1 tahun.


· Orang yang melakukan kurban hendaklah yang merdeka (bukan budak), baligh, dan berakal.


· Daging hewan kurban sebaiknya dibagi tiga, 1/3 untuk dimakan oleh yang berkurban, 1/3 disedekahkan, dan 1/3 bagian dihadiahkan kepada orang lain.


Taubat Nasuha

Dari Abu Abdurrahman, Abdullah bin Umar bin Khaththab Rodhiallahu ‘anhu berkata, “saya mendengar rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda,” Dulu sebelum kamu, ada tiga orang berjalan-jalan kemudian mereka mendapatkan sebuah gua yang dapat dimanfaatkan untuk berteduh, maka merekapun masuk kedalamnya. Kemudian tiba-tiba ada batu dari atas bukit yang menggelinding dan menutupi pintu gua itu sehingga mereka tidak dapat keluar.

Salah seorang diantara mereka berkata, “Sesungguhnya tidak ada yang dapat menyelamatkan kamu sekalian dari bencana ini kecuali bila kamu sekalian berdo’a kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan menyebutkan amal-amal shalih yang pernah kalian perbuat.”

Salah seorang di antara mereka menimpali, “Wahai Allah saya mempunyai ayah ibu yang sudah tua renta, saya biasa mendahulukan memberi susu kepada keduanya sebelum saya memberikannya kepada keluarga dan budak saya. Pada suatu hari saya terlambat pulang dari mencari kayu dan saya menemui keduanya sudah tidur, saya terus memerah susu untuk persediaan minum keduanya. Karena saya mendapati mereka berdua telah tidur maka saya pun enggan untuk membangunkan mereka. Kemudian saya berjanji tidak akan memberi minum susu itu baik kepada keluarga maupun kepada budak sebelum saya memberi minum kepada ayah bunda.

Saya menunggu ayah bunda, hingga terbit fajar barulah keduanya bangun sementara anak-anakku menangis, mereka mengelilingi kakiku. Setelah mereka bangun, kuberikan minuman susu kepada keduanya. Wahai Allah jika saya berbuat seperti itu karena mengharapkan wajahMu maka geserkanlah batu yang menutupi gua ini.” Maka bergeserlah sedikit batu itu tetapi mereka belum bisa keluar dari gua tersebut.

Yang lain berkata, ”Wahai Allah, sesungguhnya saya mempunyai saudara sepupu yang sangat saya cintai.” Pada riwayat yang lain dikatakan, “Saya sangat mencintainya sebagaimana lazimnya orang laki-laki mencintai seorang perempuan, kemudian saya ingin berbuat zina dengannya tetapi ia selalu menolaknya. Selang beberapa tahun ia tertimpa kesulitan kemudian datang kepada saya dan saya berikan kepadanya 120 dinar, dengan syarat ia harus mau bersebadan denganku, dan ia pun setuju.

Ketika saya menguasainya, pada riwayat lain dikatakan, kemudian ketika saya berada di antara kedua kakinya dia berkata, “Takutlah kamu kepada Allah dan jangan kau robekkan selaput daraku kecuali dengan cara yang benar.” Kemudian saya meninggalkannya, padahal dia adalah seseorang yang sangat saya cintai dan saya telah merelakan emas (dinar) yang saya berikan kepadanya. Wahai Allah, jika saya berbuat seperti itu karena mengharapkan ridhaMu, geserkanlah batu yang menutup gua ini.” Maka bergeserlah batu itu tetapi mereka belum bisa keluar dari gua itu.

Orang yang ketiga berkata, “Wahai Allah, saya mempekerjakan beberapa karyawan dan semuanya saya gaji dengan sempurna kecuali ada seorang yang pergi, meninggalkan saya dan tidak mau mengambil gajinya terlebih dahulu. Kemudian gaji itu saya kembangkan sehingga menjadi banyak.

Selang beberapa lama dia datang kepada saya dan berkata, “Wahai hamba Allah, berikanlah gaji saya yang dulu itu.” Saya berkata, “Semua yang kamu lihat itu baik onta, sapi, kambing maupun budak yang menggembalakannya adalah gajimu.” Ia berkata, “Wahai hamba Allah, janganlah engkau mempermainkan saya.” Saya menjawab, “Saya tidak mempermainkan kamu.” Kemudian diapun mengambil semuanya dengan tidak meninggalkan sisa sedikitpun. Wahai Allah jika saya berbuat itu karena mengharap ridhaMu, maka geserkanlah batu itu.” Lalu batu itupun bergeser dan mereka bisa keluar dari dalam gua.”

Minggu, 16 November 2008

PANTUN AGAMA

Sungguh indah pintu dipahat
Burung puyuh di atas dahan
Kalau hidup hendak selamat
Taat selalu perintah Tuhan

Halia ini tanam-tanaman
Ke barat juga akan rebahnya
Dunia ini pinjam-pinjaman
Ke akhirat juga akan sudahnya

Redup bulan nampak nak hujan
Pasang pelita sampai berjelaga
Hidup mati di tangan Tuhan
Tiada siapa dapat menduga

Belatuk di atas dahan
Terbang pergi ke lain pokok
Hidup mati ditangan Tuhan
Kepada Allah kita bermohon

Daun tetap di atas dulang
Anak udang mati dituba
Dalam kitab ada terlarang
Perbuatan haram jangan dicuba

Terang bulan terang bercahaya
Cahaya memancar ke Tanjung Jati
Jikalau hendak hidup bahagia
Beramal ibadat sebelum mati

Asam kandis asam gelugur
Ketiga asam si riang-riang
Menangis mayat di pintu kubur
Teringat jasad tidak sembahyang

Kulit lembu celup samak
Mari buat tapak kasut
Harta dunia janganlah tamak
Kalau mati tidak diikut

Banyaklah masa antara masa
Tidak seelok masa bersuka
Meninggalkan sembahyang jadi biasa
Tidak takut api neraka?

Dua tiga empat lima
Enam tujuh lapan sembilan
Kita hidup takkan lama
Jangan lupa siapkan bekalan

Kalau Tuan pergi ke Kedah
Singgah semalam di Kuala Muda
Sembahyang itu perintah Tuhan
Jika ingkar masuk neraka

Ramai orang menggali perigi
Ambil buluh lalu diikat
Ilmu dicari tak akan rugi
Buat bekalan dunia akhirat

Pak Kulup anak juragan
Mati diracun muntahkan darah
Hidup di dunia banyak dugaan
Kepada Allah kita berserah

Letak bunga di atas dulang
Sisipkan daun hiasan tepinya
Banyak berdoa selepas sembahyang
Mohon diampun dosa di dunia

Encik Borhan seorang kerani
Terkemut-kemut bila meniti
Tinggalkan sembahyang terlalu berani
Sepertii tubuhnya takkan mati

Sayang-sayang buah kepayang
Buah kepayang hendak dimakan
Manusia hanya boleh merancang
Kuasa Allah menentukan

Masa berada di Pulau Jawa
Rakan diajak pergi menjala
Maha Berkuasa jangan dilupa
Kuasa Allah tidak terhingga

Nyiur mudah luruh setandan
Diambil sebiji lalu dibelah
Sudah nasib permintaan badan
Kita di bawah kehendak Allah

Kemuning di dalam semak
Jatuh melayang ke dalam paya
Meski ilmu setinggi tegak
Tidak sembahyang apa gunanya?

Harimau belang turun sekawan
Mati ditikam si janda balu
Ilmu akhirat tuntutlah tuan
Barulah sempurna segala fardu

Kera di hutan terlompat-lompat
Si pemburu memasang jerat
Hina sungguh sifat mengumpat
Dilaknat Allah dunia akhirat

Anak ayam turun sepuluh
Mati seekor tinggal sembilan
Bangun pagi sembahyang subuh
Minta doa kepada Tuhan

Anak ayam turun sembilan
Mati seekor tinggal lapan
Duduk berdoa kepada Tuhan
Minta Allah jalan ketetapan

Anak ayam turun lapan
Mati seekor tinggal tujuh
Duduk berdoa kepada Tuhan
Supaya terang jalan bersuluh

Anak ayam turunnya lima
Mati seekor tinggal empat
Turut mengikut alim ulama
Supaya betul jalan makrifat

Anak ayam turunnya lima
Mati seekor tinggal empat
Kita hidup mesti beragama
Supaya hidup tidaklah sesat

Tuan Haji memakai jubah
Singgah sembahyang di tengah lorong
Kalau sudah kehendak Allah
Rezeki segenggam jadi sekarung

Bulu merak cantik berkaca
Gugur sehelai ke dalam baldi
Jika tak banyak kitab dibaca
Jangan mengaku khatib dan kadi

Inderagiri pasirnya lumat
Kepah bercampur dengan lokan
Sedangkan nabi kasihkan umat
Inikan pula seorang insan

Anna Abadi pergi berenang
Sambil berenang berdondang sayang
Jika hidup dikurnia senang
Jangan lupa tikar sembahyang

NURUL YAQIN

Dari Mutu Manikam Kitab Al Hikam Syekh Ahmad Ataillah
Syekh Ataillah bertutur : ”Nur yang tersimpan dalam hati , datang dari cahaya yang langsung dari khazanah-khazanah kegaiban”

Nurul yaqin (cahaya keyakinan) yang tersimpan dalam hati hamba Allah yang arifin dan berkeyakinan teguh , datangnya dari khasanah kegaiban Allah Ta’ala. Alam semesta ini menjadi terang benderang karena cahaya benda-benda langit yang diciptakan Allah. Sedang cahaya yang menerangi hati manusia adalah nur dari sifat-sifat Allah. Cahaya yang nampak adalah bekas cahaya yang diciptakan Allah, dan cahaya yang tidak nampak adalah cahaya dari sifat-sifat Allah. Syekh Ataillah melanjutkan lagi : Nur yang memancar dari panca inderamu, adalah berasal dari ciptaan Allah, dan cahaya yang memancar dari hatimu adalah berasal dari sifat-sifat Allah.*)




DIALOG ROSULUALLAH DENGAN IBLIS

Rasullullah S.A.W pernah bertanya kepada iblis, "Wahai Iblis! Apakah ikhtiarmu ke atas umatku.Aku telah dibangkitkan utk menyelamatkan semua umat manusia agar beriman kepada Allah S.W.T."

Jawab Iblis: "Ya Rasullullah, demi kemuliaanmu aku akan bersungguh-sungguh menyesatkan umat manusia dari mengikuti ajaranmu. Aku akan mencampurkan lelaki dengan wanita supaya mudah aku mencelah di tengahnya."

Tanya Rasullullah lagi: "Wahai Iblis! Apa lagi yang engkau musykilkan?"
Jawab Iblis: "Ya Muhammad! Sebenarnya aku amat hairan dengan sikap umatmu dalam dua perkara iaitu:

Mereka mengakui menyintai Allah S.W.T tetapi pada masa yg sama mereka masih melakukan maksiat dan perbuatan munkar. Kedua, mereka sangat benci akan tabiatku tetapi mereka masih mahu mengikut segala hasutanku."

Firman Allah kepada Iblis: "Sememangnya engkau adalah makhluk terkutuk, demi kemuliaanKu, akan Aku beriakn kepada umat Muhammad dua kegembiraan iaitu: kecintaan mereka terhadapKu akan Aku jadikan penebus dosa di atas kesalahan yg telah mereka lakukan kerana helahmu. Kedua, marahnya mereka terhadapmu akan Aku jadikan penebus dosa bagi maksiat yg telah mereka lakukan..."

Maka tercenganglah Iblis mendengar penjelasan sedemikian dari Allah S.W.T. Sedarlah Iblis bahawa umat Muhammad adalah umat yang disayangi Allah S.W.T yang Maha Pengampun lagi Maha Mengasihani.

CINTA SEJATI

Seorang hamba sahaya bernama Tsauban amat menyayangi dan merindui Nabi Muhammad saw. Sehari tidak berjumpa Nabi, dia rasakan seperti setahun. Kalau boleh dia hendak bersama Nabi setiap masa. Jika tidak bertemu Rasulullah, dia amat berasa sedih, murung dan seringkali menangis. Rasulullah juga demikian terhadap Tsauban. Baginda mengetahui betapa hebatnya kasihsayang Tsauban terhadap dirinya.

Suatu hari Tsauban berjumpa Rasulullah saw. Katanya "Ya Rasulullah, saya sebenarnya tidak sakit, tapi saya sangat sedih jika berpisah dan tidak bertemu denganmu walaupun sekejap. Jika dapat bertemu, barulah hatiku tenang dan bergembira sekali. Apabila memikirkan akhirat, hati saya bertambah cemas, takut-takut tidak dapat bersama denganmu. Kedudukanmu sudah tentu di syurga yang tinggi, manakala saya belum tentu kemungkinan di syurga paling bawah atau paling membimbangkan tidak dimasukkan ke dalam syurga langsung. Ketika itu saya tentu tidak bersua muka denganmu lagi."

Mendengar kata Tsauban, baginda amat terharu. Namun baginda tidak
dapat berbuat apa-apa kerana itu urusan Allah. Setelah peristiwa itu,
turunlah wahyu kepada Rasulullah saw, bermaksud "Barangsiapa yang
taat kepada Allah dan RasulNya, maka mereka itu nanti akan bersama
mereka yang diberi nikmat oleh Allah iaitu para nabi, syuhada, orang-
orang soleh dan mereka yang sebaik-baik teman."
Mendengarkan jaminan Allah ini, Tsauban menjadi gembira semula. .

Tauladan dari kisah ini:

Cinta kepada Rasulullah adalah cinta sejati yang berlandaskan keimanan yang tulen
Mencintai Rasul bermakna mencintai Allah Kita bersama siapa yang kita sayangi. Jika di dunia sayangkan nabi,insyallah kita bersama nabi di akhirat nanti.
Hati yang dalam kecintaan terhadap seseorang akan merasa rindu yang teramat sangat jika tidak bertemu .
Pasangan sahabat yang berjumpa dan berpisah kerana Allah semata-mata
akan mendapat naungan Arasy di hari akhirat kelak Rasulullah amat mengetahui mana-mana umatnya yang mencintai baginda,meskipun baginda sudah wafat.
Rasulullah memberi syafaat kepada sesiapa di antara umatnya yang mengasihi baginda.
Sebaik-baik sahabat ialah mereka yang berkawan di atas landasan keagamaan dan semata-mata kerana Allah.

Jumat, 24 Oktober 2008

Puasa Ramadhan







Wahai orang-orang yang beriman, telah wajib ke atas kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan ke atas umat-umat yang sebelum kamu, semuga kamu menjadi orang yang bertakwa."

Surah Al Baqarah, ayat 183

Ditegaskan oleh Rasulullah SAW melalui sabdanya yang diriwayatkan oleh Ahmad, An- Nasa'i dan Al Baihaqi dari Abu Hurairah, yang bermaksud:

"Sesungguhnya telah datang kepada kamu bulan Ramadhan bulan yang penuh berkat. Allah telah fardhukan ke atas kamu berpuasa padanya. Sepanjang bulan Ramadhan itu dibuka segala pintu Syurga dan ditutup segala pintu neraka serta dibelenggu segala syaitan......."

PENGERTIAN PUASA




  • Puasa ertinya menahan diri dari makan dan minum dan dari segala perbuatan yang boleh membatalkan puasa, mulai terbit fajar hinggalah terbenam matahari.
  • PUASA WAJIB

  • Puasa bulan Ramadan, puasa kifarat dan puasa nazar.
  • PUASA SUNAT

  • Puasa enam hari pada bulan Syawal
  • Puasa hari Arafah
  • Puasa Hari Asyura pada 10 Muharam
  • Puasa bulan Syaaban
  • Puasa Isnin dan Khamis
  • Puasa tengah bulan iaitu 13,14,15 pada tiap-tiap bulan qamaria (tahun Hijrah)
  • PUASA MAKRUH

  • Puasa yang terus menerus sepanjang masa
  • Tidak termasuk dua hari raya dan hari tasyriq
  • PUASA HARAM

  • Puasa pada hari raya pertama Idil Fitri
  • Puasa pada hari raya pertama Haji
  • Puasa tiga hari sesudah hari raya haji atau hari tasyriq iaitu pada 11,12, dan 13 Zulhijjah.
  • SYARAT WAJIB PUASA

  • Berakal
  • Akhir Baligh (Cukup umur)
  • Kuat atau mampu mengerjakan puasa
  • SYARAT SAH PUASA

  • Islam
  • Mumayyiz (dapat membezakan yang baik dan buruk)
  • Suci daripada haid dan nifas
  • Dalam waktu yang dibolehkan berpuasa.
  • RUKUN PUASA

  • Berniat - Pada malam selama bulan Ramadhan hendaklah berniat di dalam hati bahawa kita akan mengerjakan puasa pada hari esok.
  • Menahan diri daripada segala yang membatalkan semenjak terbit fajar sampai terbenam matahari.
  • PERKARA YANG MEMBATALKAN PUASA

  • Makan dan minum dengan sengaja
  • Muntah dengan sengaja
  • Bersetubuh tanpa keluar mani pada siang hari bulan Ramadhan
  • Keluar darah haid atau nifas
  • Gila
  • Keluar mani akibat bersetubuh dengan perempuan. Tetapi keluar mani kerana bermimpi tidak membatalkan puasa.
  • ORANG YANG DIIZINKAN BERBUKA ATAU TIDAK BERPUASA

  • Orang yang sakit
  • Orang yang dalam perjalanan jarak jauh melebihi 52 batu atau 80.64 km.
  • Orang tua yang sudah lemah
  • Orang yang hamil dan orang yang menyusukan anak.
  • 12 Langkah Agar Puasa Kita Sempurna

    Agar puasa kita dapat sempurna ada beberapa tips yang mesti kita perhatikan. Untuk itu Al-Madina mencoba mengangkat sebuah tulisan dari Syaikh Abdullah bin Jarullah bin Ibrahim Jarullah dalam buku beliau yang berjudul Risalah Ramadhan tentang langkah-langkah menggapai kesempurnaan ibadah puasa yang berisikan:

    1. Makanlah sahur, sehingga membantu kekuatan fisikmu selama berpuasa. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

      "Makan sahurlah kalian, sesungguhnya di dalam sahur itu terdapat berkah."
      (HR. Bukhari dan muslim)

      "Bantulah (kekuatan fisikmu) untuk berpuasa di siang hari dengan makan sahur, dan untuk shalat malam dengan tidur siang ". (HR. Ibnu Khuzaimah)

    2. Akan lebih utama jika makan sahur itu diakhirkan waktunya, sehingga mengurangi rasa lapar dan haus. Hanya saja harus hati-hati untuk itu anda hendaknya telah berhenti dari makan dan minum beberapa menit sebelum terbit fajar, agar anda tidak ragu-ragu.
    3. Segeralah berbuka jika matahari benar-benar telah tenggelam. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda :

      "Manusia ssenantiassa dalam kebaikan, selama mereka menyegerakan berbuka dan mengakhirkan sahur" (HR. Al Bukhari, Muslim dan At Tirmidzi)

    4. Usahakan mandi dari hadats besar sebelum terbit fajar, agar bisa melakukan ibadah dalam keadaan suci.
    5. Manfaatkan bulan ramadhan dengan sesuatu yang terbaik yang pernah diturunkan di dalamnya, yakni membaca Al Quran.

      "Sesungguhnya Jibril alaihis salam selalu menemui Nabi shallallahu alaihi wa salllam untuk membacakan Al Quran baginya."
      (HR. Al Bukhari dan Muslim dari Ibnu Abbas Radhiyallahu anhu)

      Dan pada diri Rasulullah shallallahu alaihi wasallam ada teladan yang baik bagi kita.

    6. Jagalah lisanmu dari berdusta, menggunjing, mengadu domba, mengolok-olok serta perkataan mengada-ada. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :

      "Barang siapa tidak meninggalkan perkataan dan perbuatan dusta maka Allah tidak butuh terhadap puasanya dari makan dan minum." (HR. Al Bukhari)

    7. Hendaknya puasa tidak membuatmu keluar dari kebiasaan. Misalnya cepat marah dan emosi hanya karena sebab yang sepele, dengan dalih bahwa engkau sedang puasa. Sebaliknya, mestinya puasa membuat jiwamu tenang, tidak emosional. Dan jika anda diuji dengan seorang yang jahil atau pengumpat, ia jangan anda hadapi dengan perbuatan serupa. Nasehatilah dia dan tolaklah dengan cara yang lebih baik. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :

      "Puasa adalah perisai, bila suatu hari seseorang dari kamu berpuasa, hendaknya ia tidak berkata buruk dan berteriak-teriak. Bila seseorang menghina atau mencacinya, hendaknya ia berkata: Sesungguhnya aku sedang berpuasa".
      (HR. Al Bukhari, Muslim dan para penulis kitab Sunan)

      Ucapan itu dimaksudkan agar ia menahan diri dan tidak melayani orang yang mengumpatnya. Disamping, juga mengingatkan agar ia menolak melakukan penghinaan dan caci-maki.

    8. Hendaknya anda selesai dari puasa dengan membawa takwa kepada Allah, takut dan bersyukur kepada-Nya, serta senantiasa istiqamah dalam agama-Nya. Hasil yang baik itu hendaknya mengiringi anda sepanjang tahun. Dan buah paling utama dari puasa adalah takwa, sebab Allah berfirman: "Agar kamu bertakwa"(Al-Baqarah: 183).
    9. Jagalah dirimu dari berbagai syahwat (keinginan), bahkan meskipun halal bagimu. Hal itu agar tujuan puasa tercapai, dan mematahkan nafsu dari keinginan. Jabir bin Abdillah Radhiyallahu 'Anhu berkata:

      "Jika kamu berpuasa, hendaknya berpuasa pula pendengaranmu, penglihatanmu dan lisanmu dari dusta dan dosa-dosa, tinggalkan menyakiti tetangga, dan hendaknya kamu senantiasa bersikap tenang pada hari kamu berpuasa, jangan pula kamu jadikan hari berbukamu sama dengan hari kamu berpuasa".

    10. Hendaknya makananmu dari yang halal. Jika kamu menahan diri dari yang haram pada selain bulan Ramadhan maka pada bulan Ramadhan lebih utama. Dan tidak ada gunanya engkau berpuasa dari yang halal, tetapi kamu berbuka dengan yang haram.
    11. Perbanyaklah bersedekah dan berbuat kebajikan. Dan hendaknya kamu lebih baik dan lebih banyak berbuat kebajikan kepada keluargamu dibanding pada selain bulan Ramadhan. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam adalah orang yang paling dermawan, dan beliau lebih dermawan ketika di bulan Ramadhan.
    12. Ucapkanlah Bismillah ketika kamu berbuka seraya berdo'a:

      "Ya Allah, karena-Mu aku berpuasa dan atas rezki-Mu aku berbuka. Ya Allah terimalah daripadaku, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui"



    Created by Windy Road - Blogger port by Blogger Templates